Bercanda tidak pada tempatnya. Ini lah yang terjadi pada masyarakat kita khususnya
Indonesia, menjadikan Coronavirus sebagai bahan lelucon, konten Youtube, video
parody, meme dan yang lainnya. Saudaraku, please stop don't do that again!.
1285 saudara kita sedang bertaruh nyawa antara hidup dan mati karena virus yang hanya
berukuran 400-500 micro yang bersarang ditubuhnya. 114 saudara kita telah meregang
nyawa karena virus ini, dan 114 keluarga besar saudara kita tengah syok, tak percaya
orang tersayangnya pergi begitu cepat bahkan tanpa upacara kematian yang sepantasnya,
tanpa pelukan dan ciuman terakhir dari mereka.
Saudaraku bukankah kita merasakan lumpuhnya berbagai aspek kehidupan akibat bencana
ini, bukankah saudara juga melihat keseriusan pemerintah bahkan dunia dalam menangani
kasus ini? Bahkan saudara juga melihat masjid ditutup, Sholat jum’at dan Sholat jamaah
ditiadakan hingga Muadzin mengatakan “Sholatlah di rumah-rumah kalian”dan yang paling
menyedihkan adalah hampir 20 hari tak ada satupun manusia yang melaksanakan tawaf di
muka bumi ini. Sekarang, pantaskah kita melucu dan tertawa, memperolok olok Covid 19?
Berdasarkan data Globalreligiousfutures,
jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 yang beragama Islam (muslim) sebanyak
256,82 juta jiwa. Artinya 86,39% masyarkat Indonesia seharusnya paham bagaimana
Islam mengajarkan etika dalam bercanda. Islam memandang Coronavirus sebagai
bencana yang Allah turunkan kepada kita semua tentunya tidak terlepas dari
kesalahan yang telah kita lakukan selama ini. Tidak sepantasnya bencana ini
kita jadikan bahan candaan. Etika bercanda dalam Islam telah diajarkan oleh
Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni sebagai berikut:
- Meluruskan tujuan yaitu
bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan
suasana dengan canda yang dibolehkan.
- Jangan melewati batas
- Jangan bercanda dengan
orang yang tidak suka bercanda
-
Jangan bercanda dalam
perkara-perkara yang serius (ex. Covid 19)
- Hindari perkara yang
dilarang Allah Azza Wa Jalla saat bercanda. Sumber: https://muslimah.or.id/116-bercanda-ada-batasnya.html
Sebagai penutup Ambil pelajaran, dan takutlah atas murka serta hukuman dari Allah,
bencana ini bukan perkara biasa, tidak ada manusia yang mengelilingi Kabbah, kenapa?
Apakah Allah membenci langkah kita? Atau Allah sudah mulai berpaling dengan kita?
Mari saudaraku, bersama sama kita bertaubat, perbaiki hubungan kita dengan Allah SWT,
Orang tua, dan saudara saudara kita lainnya serta berhenti bercanda dengan Covid 19!.
-Covid 19 Nasehat Untuk Manusia
Nini Ns 29 Mar 20